salah satu sawit yang dianggap dapat memperpendek umur mesin pengolah karena cangkannya yang tebal tapi memiliki tandan buah yang besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Ciri-ciri dura bisa dilihat seperti: tebal cangkangnya sekitar 2-8mm dan tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar cangkang. Daging buah dura juga cenderung tipis, sementara daging bijinya besar dengan kandungan minyak rendah. Sawit dura banyak digunakan sebagai induk betina dalam program pemuliaan.
Tenera
adalah Sawit jenis ini merupakan hasil persilangan antara induk dura dan jantan pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul karena melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buah mencapai 90% dan kandungan minyak per tandannya bisa mencapai 28%. Secara singkat, ciri-ciri tenera bisa disimpulkan sebagai berikut: memiliki tebal cangkang yang cukup tipis, sekitar 0.5 mm – 4 mm, terdapat lingkaran serabut di sekeliling tempurung, daging buah yang sangat tebal, tandan buah lebih banyak, tapi ukuran buahnya cenderung lebih kecil. Nah jenis tenera merupakan yang paling banyak ditanam dalam perkebunan dengan skala besar. Umumnya, sawit tenera menghasilkan lebih banyak tandan buah.
Pisifera
Buahnya tidak memiliki cangkang, sehingga tidak memiliki inti (kernel) yang menghasilkan minyak ekonomis dan bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Secara umum, jenis pisifera bisa dikategorikan dengan ciri-ciri memiliki cangkang yang sangat tipis (bahkan hampir tidak ada), daging buah lebih tebal jika dibandingkan dengan sawit jenis dura, daging biji yang sangat tipis, tidak bisa diperbanyak tanpa menyilangkannya dengan jenis lain, serta tidak dapat digunakan sebagai bahan untuk tanaman komersial, namun bisa digunakan sebagai induk jantan.
Created By Kebun Pengkong - Wahyu Pengkong - Sukardi-Eddie